teknogi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran
Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat kognitif, psikomotor maupun afektif.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seiring dengan perkembangan manusia. Perkembangan itu menyebabkan perubahan yang berarti bagi manusia. Media dijadikan sebagai wadah pembelajaran. Media telah menjadi suatu kebutuhan pokok (primer) bagi manusia. Media elektronik dalam perkembangannya bermetamorfosis ke dalam dunia maya. Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, memungkinkan diterapkannya cara cara yang lebih efisien untuk produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa.
Pada era informasi ini, jarak geografis tidak lagi faktor penentu dalam hubungan antar manusia atau antar lembaga usaha, sehingga dunia ini menjadi suatu kampong global atau disebut Global Village. Proses belajar mengajar suatu proses komunikasi. Berkomunikasi merupakan kegiatan manusia sesuai dengan nalurinya. Naluri yang selalu ingin berhubungan satu sama lain. Adanya naluri tersebut, komunikasi dapat dikatakan bagian hakiki dari hidup manusia.
Komunikasi mengandung makna menyebarluaskan informasi atau menyampaikan pesan atau dari sumber pesan (komunikan) kepada penerima pesan. Untuk itu komunikasi dikait-kaitkan dengan penggunakan media. Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses komunikasi dan pembelajaran demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran disekolah pada khususnya. Kemajuan teknologi informasi menjadikan manusia dalam berhubungan dengan pihak lain seakan tidak lagi dibatasi oleh waktu dan tempat. Kapanpun dan dimanapun manusia dengan perangkat teknologi tersebut bisa menjalin hubungan, mendapatkan informasi, dan menyebarkan informasi kepada orang lain. Berkembangnya TIK (teknologi informasi dan Komunikasi) memudahkan manusia untuk mengakses informasi kapanpun dan dimanapun. Salah satu perkembangan TIK dimanfaatkan di bidang pendidikan seperti dibangunnya pembelajaran secara online.
E-learning(Electronic Learning) merupakan proses pembelajaran yang memandatkan teknologi informasi dalam hal ini memanfaatkan media online seperti internet sebagai metode penyampaian interaksi dan fasilitasi. Penggunaan E-Learningpada media belajar onlineternyata dapat mengatasi masalah efisiensi waktu dan tempat yang sering di hadapi oleh siswa. E-learning merupakan model pembelajaran berbasis TIK ini berakibat pada perubahan budaya belajar dalam konteks pembelajarannya. Kegiatan belajar menjadi sangat fleksibel karena dapat disesuaikan dengan ketersediaan waktu para siswa/mahasiswa. E-learning (electronik learning), proses pembelajaran jarak jauh dengan menggabungkan prinsip-prinsip dalm proses pembelajaran dengan teknologi.
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi Teknologi adalah sebuah pengetahuan yang ditujukan untuk menciptakan alat, tindakan pengolahan dan ekstraksi benda. Istilah "teknologi" telah dikenal secara luas dan setiap orang memiliki cara mereka sendiri memahami pengertian teknologi. Teknologi digunakan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan dalam kehidupan kita sehari-hari, secara singkat; kita bisa menggambarkan teknologi sebagai produk, proses, atau organisasi. Selain itu, teknologi digunakan untuk memperluas kemampuan kita, dan yang membuat orang-orang sebagai bagian paling penting dari setiap sistem teknologi. Sedangkan yang dimaksud dengan informasi yang sering disamakan dengan pengertian data. Data adalah sesuatu yang belum diolah dan belum dapat digunakan sebagai dasar yang kuat dalam mengambil suatu keputusan. Teknologi informasi dan Komunikasi adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang perkembangannya semakin pesat dari tahun ke tahun, Menurut (Thabratas T, 2002.1) dalam Diat Prasojo Latif dan Riyanto, (2011,4), Teknologi informasi adalah sebagai suatu ilmu pengetahuan yang mencakup berbagai hal, seperti : sistem komputer hardware dan sofware, LAN n(lokal area network), MAN (metropolitan area netwaork), WAN (Wide Area Network) dan Sistem Informasi Manajemen (SIM). Serta Sistem Telekomunikasi. Teknologi informasi dan Komunikasi adalah seperangkat alat perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk menyimpan informasi.
Alat teknologi informasi membantu dalam memberikan orang-orang informasi yang tepat pada waktu yang tepat. Pekerja dalam organisasi menggunakan teknologi informasi untuk menyelesaikan berbagai tugas dan ini dapat mencakup; mentransfer informasi yang memfasilitasi pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi, meningkatkan layanan pelanggan, dan banyak lagi. Dalam era informasi ini, sangat penting untuk mengelola sistem informasi untuk memastikan akurasi dan efisiensi. Sistem informasi manajemen (MIS) melibatkan perencanaan, pengembangan, manajemen, dan penggunaan alat-alat teknologi informasi untuk membantu pekerja dan orang-orang dalam melakukan semua tugas yang berhubungan dengan pengolahan informasi dan manajemen. Lembaga keuangan besar seperti Bank menggunakan teknologi informasi untuk mengoperasikan seluruh usaha mereka serta melayani pelanggan mereka.
Fungsi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) memilliki tiga fungsi utama yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu :
(1) Teknologi berfungsi sebagai alat, dalam hal ini TIK digunakan sebagai alat bantu bagi pengguna atau siswa untuk membantu pembelajaran, misalnya dalam mengolah kata, mengolah angka, membuat unsur grafis, membuat database, membuat program administratif untuk siswa, guru dan staf, data kepegawaian, keuangan dan sebagainya.
(2) Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan. Dalam hal ini teknologi sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh siswa. Misalnya teknologi komputer dipelajari oleh beberapa jurusan di perguruan tinggi seperti informatika, manajemen informasi, ilmu komputer. Dalam pembelajaran di sekolah sesuai kurikulum 2006 terdapat mata pelajaran TIK sebagai ilmu pengetahuan yang harus dikuasi siswa semua kompetensinya.
(3) Teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran (literacy). Dalam hal ini teknologi dimaknai sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk menguasai sebuah kompetensi berbantuan komputer.
Dalam hal ini komputer telah diprogram sedemikian rupa sehingga siswa dibimbing secara bertahap dengan menggunakan prinsip pembelajaran tuntas untuk menguasai kompetensi. dalam hal ini posisi teknologi tidak ubahnya sebagai guru yang berfungsi sebagai : fasilitator, motivator, transmiter, dan evaluator. Disinilah peran dan fungsi teknologi informasi untuk menghilangkan berkembangnya sel dua, tiga dan empat berkembang di banyak institusi pendidikan yaitu dengan cara:
(1) Meminimalisir kelemahan internal dengan mengadakan perkenalan teknologi informasi global dengan alat teknologi informasi itu sendiri (radio, televisi, computer ) .
(2) Mengembangkan teknologi informasi menjangkau seluruh daerah dengan teknologi informasi itu sendiri (Wireless Network connection, LAN ).
(3) Pengembangan warga institusi pendidikan menjadi masyarakat berbasis teknologi informasi agar dapat terdampingan dengan teknologi informasi melalui alatalat teknologi informasi.
Peran dan fungsi teknologi informasi dalam konteks yang lebih luas, yaitu dalam manajemen dunia pendidikan, berdasar studi tentang tujuan pemanfaatan TI di dunia pendidikan terkemuka di Amerika, Alavi dan Gallupe (2003:87) menemukan beberapa tujuan pemanfaatan TIK, yaitu : memperbaiki competitive positioning; meningkatkan brand image; meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran; meningkatkan kepuasan siswa; meningkatkan pendapatan; memperluas basis siswa; meningkatkan kualitas pelayanan; mengurangi biaya operasi; dan mengembangkan produk dan layanan baru.
Karenanya, tidak mengherankan jika saat ini banyak institusi pendidikan di Indonesia yang berlomba-lomba berinvestasi dalam bidang TIK untuk memenangkan persaingan yang semakin ketat. Maka dari itu untuk memenangkan pendidikan yang bermutu maka disolusikan untuk memposisikan institusi pendidikan pada sel satu yaitu lingkungan peluang yang menguntungkan dan kekuatan internal yang kuat.
Faktor-Faktor Pendukung Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Pembelajaran
Teknologi informasi dan Komunikasi yang merupakan bahan pokok dari elearning itu sendiri berperan dalam menciptakan pelayanan yang cepat, akurat, teratur, akuntabel dan terpecaya. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut maka ada beberapa factor yang mempengaruhi teknologi informasi yaitu:
1. Infrastruktur Maksud dari faktor diatas adalah agar teknologi informasi dapat berkembang dengan pesat, pertama dibutuhkan infrastruktur yang memungkinkan akses informasi di manapun dengan kecepatan yang mencukupi.
2. Sumber Daya Manusia Faktor SDM menuntut ketersediaan human brain yang menguasai teknologi tinggi.
3. Kebijakan Faktor kebijakan menuntut adanya kebijakan berskala makro dan mikro yang berpihak pada pengembangan teknologi informasi jangka panjang.
4. Finansial Faktor finansial membutuhkan adanya sikap positif dari bank dan lembaga keuangan lain untuk menyokong industri teknologi informasi.
5. Konten dan Aplikasi Faktor konten dan aplikasi menuntut adanya informasi yang disampaikan pada orang, tempat, dan waktu yang tepat serta ketersediaan aplikasi untuk menyampaikan konten tersebut dengan nyaman pada penggunanya.
Bishop G. (1989) meramalkan bahwa pendidikan masa mendatang akan bersifat luwes (flexible), terbuka, dan dapat diakses oleh siapapun juga yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis, usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya. Mason R. (1994) berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih ditentukan informasi interaktif, seperti CD-ROM Multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video.
Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan, maka pada saat ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa secara online, mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen dan sebagainya, semuanya itu sudah dapat dilakukan.https://nurcahyonotrimuda. wordpress. com/ artikel /tik-sebagai-media-pembelajaran
E-Learning
E-learning singkatan dari electronik learning, merupakan suatu istilah populer dalam pembelajaran on-line berbais internet dan intranet. Teknologi e-learning ini merupakan sebuah teknologi yang dijembatani oleh teknologi internet, membutuhkan sebuah media untuk dapat menampilkan materi-materi kursus dan pertanyaanpertanyaan dan juga membutuhkan fasilitas komunikasi untuk dapat saling bertukar informasi antara peserta dideik dengan pengajar. Menurut Rossenberg (2001:28) dalam Gartika Rahmasari dan Rita Rismiati (2013:27), e-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas berlandaskan, tiga kriteria, sebagai berikut : 1) E-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi. 2) Pengiiman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar. 3) Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigna pemelajaran tradisional E-learning memiliki berbagai persamaan istilah. Di antaranya adalah online learning, internet learning, networked learning, virtual learning, dan distance learning (pembelajaran jarak jauh). Walau demikian, semuanya memiliki makna yang sama, yaitu proses pembelajaran dimana peserta belajar berada jauh dari pengajar. Selain itu, terdapat penggunaan suatu bentuk teknologi elektronik sebagai media pembelajaran.
E-learning memungkinkan siswa/mahasiswa untuk belajar tanpa harus secara fisik hadir di kelas. Peserta didik bisa saja berada di kota lain, sementara “instruktur” dan pelajaran yang diikuti berada di kota yang lainnya bahkan di pulau ataupun di negara lain. Namun interaksi masih bisa dijalankan secara langsung atau jeda waktu beberapa saat. Jadi siswa / mahasiswa bisa belajar dari komputer dari rumah ataupun dari kantor (tempat dimana siswa/mahasiswa bekerja) yang terkoneksi dengan internet. Dengan cara ini siswa/mahasiswa bisa mengatur sendiri waktu belajar, dan tempat ia mengakses ilmu yang dipelajari.
E-learning dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di media elektronik (internet) baik secara formal maupun informal. E-learning secara formal, misalnya pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-learning dan siswa/mahasiswa sendiri). Pembelajaran ini termasuk tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya, yang dikenal dengan pembelajaran jarak jauh dan dikelola oleh universitas.
E-learning merupakan teknologi yang masih relatif baru dalam dunia pendidikan di Indonesia. E-learning merupakan salah satu cara yang dapat digunakan sebagai alternatif media pendidikan, karena dengan e-learning, proses pendidikan dapat diakses dengan lebih mudah. Keterkaitan e-learnig dengan pendidikan jarak jauh, bahwa e learning dapat membantu proses pelaksanaan pendidikan jarak jauh. Sistem e learning bisa sebagai pengganti modul ajar bagi pebelajar, sebagai pendistribusian materi ajar yang terorganisir dan untuk mempertahankan interaktivitas antara pebelajar dan pembelajaran. Hubungan antara distance larning dan e-learning ?.
Distance learning atau pembelajaran jarak jauh memiliki ciri utama terpisahnyaantara peserta belajar dengan pengajar. Karena keterpisahan jarak baik dilihat dari sisi tempat dan waktu, maka distance learning setidaknya memiliki tiga konsekuensi logis. Pertama perlunya diterapkan sistem belajar mandiri yang memungkinkan peserta belajar mengendalikan belajarnya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi dirinya. Kedua, diperlukan teknologi informasi dan komunikasi sebagai jembatan komunikasi antara peserta belajar dengan peserta belajar lain, peserta belajar dengan pengajar atau peserta belajar dengan sumber belajar lain (ahli, buku, bahan ajar dan lain-lain). Ketiga, perlu digunakannya aneka sumber belajar yang difasilitasi oleh tekno,ogi informasi dan komunikasi yang relevan baik dengan bahan ajarnya itu snediri maupun karakteristik peserta belajar.
Dengan konsekuensi logis tersebut, khususnya konsekuensi logis kedua (yaitu memerlukan penerapan teknologi informasi dan komunuikasi yang tepat guna), maka konsep e-learning diperlukan dalam distance learning. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa e-learning dalam konteks pendidikan jarak jauh merupakan suatu konsekuensi, sebagaimana halnya penerapan sistem belajar mandiri dan layanan fasilitas aneka sumber belajar. (http://www.teknologipendidikan.net/2010/06/05/elearning- dalam-pendidikan-jarak-jauh).
Karakteristik dan Manfaat E-learning Menurut: Gartika Rahmasari dan Rita Rismiati (2013:43), Metode pengajaran tradisional masih kurang efektif jika dibandingkan dengan metode pengajaran modern. E-learning bukan sekedar menggantikan, tetapi diharapkan menambahkan metode dan materi pengajaran tradisional.
E-learning memiliki beberapa karakteristik, sebagai berikut :
1. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik.
2. Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di komputer, sehingga dapat diakses oleh doesen dan mahasiswa kapan saja dan dimana saja.
3. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan halhal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.
4. Menggunakan jasa internet sebagai media utama.
Sedangkan manfaat manfaat dari pembelajaran E-learning adalah:
1. E-learning memberi fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses perjalanan.
2. Belajar Mandiri. E-learning memberi kesempatan bagi pembelajar secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar.
3. Efisiensi Biaya. E-learning memberi efisiensi biaya bagi administrasi penyelenggara, efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar dan efisiensi biaya bagi pembelajar adalah biaya transportasi dan akomodasi.
4. Dengan e-learning dapat menjalin komunikasi, sehingga banyak hal yang dapat mereka ketahui.
5. Dengan e-learning dapat memperluas wawasan siswa.
6. Sifat e-learning adalah interaktif dan inovatif.
7. Melalui e-learning pembelajar didorong untuk berekplorasi dengan websitewebsite yang tersedia sehingga kreativitas dan rasa keingintahuannya terus bertambah.
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai Media Pembelajaran Menurut Robinson Situmorang, (2013:17), Pemanfatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), pada masa perkembangannya lebih dikenal dengan sebutan“media Komputer”, yang digunakan sebagai media pembelajaran, baik itu bersifat offline maupun online. Komputer sebagai media pembelajaran secara begantian disebut disebut pula dengan mutimedia. Ini disebabkan kemampuan teknologi yang dimiliki perangkat komputer mampu mengintegrasikan berbagai fungsi media (mulai dari audio, visual, animasi, sistem transisi, kemampuan interaktif, sampai kepada layanan sistem hypertexs) di dalam satu medium, yang disebut Komputer.
Dengan kemampuan teknologi yang dimiliki, “komputer” menjadi sarana yang sangat efektif dan efisien untuk digunakan sebagai modalitas dalam pembelajaran. Hal inilah yang menjadikan teknologi komputer memberi banyak ragam dalam pembelajaran, khususnya ketika teknologi tersebut menjadi mediun yang terkoneksi dengan internet. Berbagai ragam pembelajaran yang memanfaatkan teknologi dengan istelah pembelajaran berbasis komputer bermunculan, mulai dari Computer Based Learning (CBL), Online Learning atau Web Based Learning, E-learning yang sering disebut juga Teknology Based Learning, Distance Learning (Pembelajaran Berbasis Jaringan) atau Integreted System. Melalui berbagai keunggulan yang dimiliki, teknologi komputer telah menginspirasi banyak ahli di bidang pendidikan untuk memmberdayakannya dalam skala yang lebih luas, sehingga tidak terbatas dalam pembelajaran semata, tetapi menjadi modal utama dalam penyelenggaraan pendidikan,
Menurut Heinich dan Molenda (2005), dalam Robinson Situmorang, (2013:18),mengemukakan bahwa secara umum media diartikan sebagai „alat komunikasi yang membawa pesan dari sumber ke penerima. Pengertian ini lebih mengarah pada pengertian media yang lebih khusus. Secara lebih luas dikatakan bahwa media adalah alat yang bermuatan pesan, yang memungkinkan orang atau siswa dapat berorientasi dengan pesan tersebut secara langsung.
Media teknologi inilah merupakan media yang dirancang khusus untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu, seperti Tenologi informasi dan Komunikasi (TIK) berbasis offline dan online. Lebih lanjut ia katakan, dengan memanfaatkan Teknologi informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai media pembelajaran bukan hanya bermanfaat bagi siswa (peserta didik) saja, tetapi juga bagi guru (pendidik) sebagai perancang, pengembang dan pelaksana dalam pembelajaran.
Oleh karena itu, kehadiran TIK sebagai media pembelajaran banyak membantu guru (pendidik) dalam berbagai hal, antara lain:
a) Pembelajaran menjadi lebih menarik dan interaktif Penggunaan media pembelajaran berupa foto ataupun video, dapat menarik perhatian siswa bila dibandingkan dengan penjelasan secara diskripsi secara lesan. Guru dapat menciptakan berbagai kegiatan yang variatif dan mengaktifkan siswa melalui foto ataupun gambar obyk yang dibahas.
b) Pembelajaran menjadi lebih kokret dan nyata. Penggunaan media pembelajaran di tingkat Sekolah Dasar, lebih-lebih dikelas rendah sangat sesuai dengan karakteristik siawa yang masih berada dalam tarah “operasional-konkret. Dengan media ini siswa akan lebih mudah mempelajari segala sesuatu yang secara langsung dapat mereka lihat, dengaar, pegang dan merasakan.
c) Pengelolaan pembelajaran lebih efektif dan efisien Dengan media pembelajaran, guru dapat terbantu untuk tidak perlu banyak menulis atau mengilustrasikan di papan tulis. Ilustrasi dan tulisan yang dibutuhkandapat dipenuhi guru dengan waktu yang tepat dan cepat melaui fasilitas tang terdapat pada komputer.
d) Mendorong siswa belajar secara lebih mandiri. Media Pembelajaran yang sudah dirancang khusus untuk pembelajaran tertentu dapat dipergunakan oleh siswa untuk belajar baik secara individu maupun secara kelompok.
e) Meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan media pembelajaran proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien, serta dapat meningkatkan kualitas pembelajaran secara menyeluruh.
f) Proses pembelajaran dapat dilakukan di mana dan kapan saja Program audio, video, komputer (offline dan online) adalah media pembelajaran yang dapat digunakan di mana saja dan kapan sajasesuai dengan kondisi dan situasi guru maupun siswa.
g) Menimbulkan sikap positif siswa terhadap proses pembelajaran. Penggunaan media yang dirancang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa dapat menimbulkan sikap positif siswa terhadap proses belajar mengajar.
0 Response to "teknogi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran "
Posting Komentar